Rabu, 28 November 2012

Mengganti Busi Avanza

Mobil MPV Toyota Avanza merupakan salah satu mobil yang populer dan laku keras di Indonesia. Terdapat bebarapa varian Avanza: transmisi manual dan otomatis, serta kapasitas mesin 1300 dan 1500 cc. Keluaran terbaru selain dilengkapi sistem EFI (Electronic Fuel Injection) untuk menyuplai bahan bakar ke ruang bakar juga sudah dilengkapi dengan sistem VVTi (Variable Valve Timing Intelligence), yaitu sistem cerdas yang mengatur waktu membuka dan menutupnya katup pada mesin.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang cara mengganti busi pada mobil Avanza tipe G VVTi dengan mesin K3-VE (1298 cc). Menurut buku manual dari pabrik, penggantian busi sebenarnya dilakukan setiap 20.000 km. Tetapi karena satu dan lain hal bisa saja busi melemah/mati sebelum waktu penggantian. Seperti yang terjadi pada kasus saya, terjadi pada km 17.700. Awalnya saya tidak menyadari bahwa terjadi masalah pada busi. Pada saat mesin di-start, terdapat getaran aneh yang tidak biasa dan knalpot nembak-nembak. Waktu dipake jalan tenaganya hilang. Hal ini disebabkan karena mesin pincang. Saya sempat konsultasi dengan teman yang lebih berpengalaman, disuruh untuk memeriksa mungkin ada kabel atau selang-selang yang kendor. Setelah saya periksa, hasilnya nihil semua beres. Terus kemudian disuruh untuk mengecek busi.

Sebelum memulai, kita siapkan peralatan yang dibutuhkan. Semuanya ada di toolbox (sebenarnya bukan box karena bentuknya kantong dari kain seperti dompet) yang disertakan oleh pabrik di semua mobil baru. Yaitu: obeng plus, kunci pas nomer 10, kunci busi dan pemutarnya yang berbentuk L. PERHATIAN: Jangan membuka busi pada saat mesin masih panas, karena bisa menyebabkan ulir rusak dan lanas.

Langkah 1: buka kap mesin. Lepaskan kotak filter udara di atas mesin. Kotaknya berwarna hitam dan ada tulisan EFI dan VVTi di atasnya. Ada 3 baut penahan kotak yang harus dilepas dengan kunci 10, kemudian 1 baut dengan obeng plus yang menahan klem pipa saluran udara. Masih ada 3 soket kabel sensor yang menempel di kotak yang harus dilepas juga. Soket kabel dilepas dengan memencet klip pengunci dan tarik, jika agak susah, goyang sedikit sambil ditarik. Ada salah satu kabel yang dipasang menggunakan 2 baut no 10.

Langkah 2: setelah kotak filter udara dilepas, akan terlihat 4 buah plug busi. Kita harus melepas soket kabel plug satu-persatu. Caranya sama persis seperti mencabut soket pada langkah 1: pencet klip pengunci dan tarik, jika agak susah, goyang sedikit sambil ditarik. Kemudian lepaskan baut penahan plug menggunakan kunci 10. Lalu tarik plug busi. Kemudian buka busi menggunakan kunci busi, menggunakan pengungkit berbentuk L. Tidak disarankan menggunakan besi yang lebih panjang, karena momen gaya akan jadi lebih besar. Untuk membuka putar berlawanan arah jarum jam. Jika agak keras, coba minta tolong tukang kebun yang tenaganya besar :). Kalau tidak ada tukang kebun, coba tarik nafas dalam-dalam dan tahan nafas waktu memutar kunci... :).

Langkah 3: periksalah keadaan busi lama. Punya saya terlihat ada satu busi yang basah, kemungkinan ini adalah busi yang bermasalah, karena tidak mampu membakar semua bahan bakar yang masuk. Meskipun terindikasi cuma satu busi yang rusak, lebih baik mengganti semua busi. Mesin ini menggunakan busi Denso XU22PR9 atau NGK DCPR7EA-9. Supaya tidak salah beli busi, bawa busi lama ke toko sparepart. Terakhir saya beli untuk merk Denso satu harganya 22,5 ribu, berarti total empat harganya 90 ribu. Perhatikan gap elektroda busi, anjuran pabrik adalah 0.8-0.9 mm. Busi baru bisa langsung dipasang, jangan sampai jatuh, semisal jatuh harus dipastikan jarak gap elektroda.

Demikian tips ringan ini semoga bermanfaat.

sumber: http://mrxelix.blogspot.com